Arsitektur - Properti - Jual Rumah

jasa desain ruang dalam dan ruang luar. rumah, bangunan, perabot
+ Jasa Pasang KANOPI PVC Premium + Tukang Kanopi Berpengalaman

PENGHAWAAN ALAMI



Penghawaan alami sangat diperlukan bagi suatu bangunan beserta para pengguna bangunan tersebut, karena selain pertimbangan efisiensi, juga kualitasnya masih jauh lebih baik dibandingkan dengan penghawaan buatan. Hal-hal yang alami memang sangat dibutuhkan untuk manusia pada saat ini, termasuk dalam melakukan aktifitasnya dalam suatu bangunan perkantoran. Adapun hal-hal yang sangat berkaitan dengan penghawaan alami adalah:
Perumahan Syariah di Gresik
-Pencahayaan
Yaitu kebutuhan penerangan pada suatu ruang yang kita buat, terutama untuk pemanfaatan penerangan dari cahaya alami, karena berhubungan dengan pembukaan.

-Kelembaban
Yaitu banyaknya uap air pada udara dalam ruangan.

-Luas bukaan
Bukaan pada ruangan yang memungkinkan adanya pergantian udara, dan masuknya cahaya. Bukaan dapat berupa pintu, jendela, jalusi, lubang angin atau lostos atau lupangan, dan lubang-lubang lain yang mungkin ada pada suatu ruangan.
Dalam perencanaan bangunan dihindari suatu ruang yang gelap dan pengap sehingga perlu adanya suatu penghawaan alami. Untuk itu perlu adanya penyelesaian dalam perencanaan yang baik dan sesuai dengan yang dibutuhkan serta semaksimal mungkin menggunakan sumber daya yang ada dari alam yang memang telah tersedia untuk kebutuhan manusia.
Pada kenyataannya, saat ini sulit didapatkan ruang terbuka yang cukup, terutama di kota besar atau daerah industri, untuk mendapatkan tangkapan udara segar agar dapat masuk ke dalam ruangan, karena semua lahan telah yang ada dimanfaatkan untuk bangunan, atau ruang tertutup. Apalagi adanya polusi udara pada daerah tempat bangunan itu berada. Untuk itu pemanfaatan lahan yang sempit untuk penghawaan alami sangat penting untuk dipikirkan dan diteliti agar dapat membantu kita dalam membuat desain bangunan arsitektur yang bagus dengan kenyamanan yang terjamin. Atau bagaimana memanfaatkan atau mengolah udara yang telah kotor dan berdebu sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk penghawaan alami. Karena bagaimanapun juga dalam suatu ruangan yang misalnya telah menggunakan penghawaan buatan, masih tetap memerlukan pergantian udara.
Salah satu cara untuk mendapatkan penghawaan alami adalah dengan membuat bukaan pada atap yang kita buat. Untuk membuat bukaan pada atap ada banyak cara yang dapat kita gunakan, antara lain adalah seperti pada gambar-gambar berikut ini.
Dalam suatu bangunan di lingkungan yang produktif dimana lahan menjadi sangat mahal, sering semua tempat yang ada dipenuhi untuk bangunan demi efisiensi, demikian juga biaya untuk bangunan bertingkat sangat tinggi. Untuk dapat memanfaatkan sedikit lahan terbuka yang dapat digunakan pada seluruh ruangan yang ada, kita dapat membuat lahan terbuka di tengah-tengah bangunan. Dengan bukaan yang ada di tengah, maka dapat dimanfaatkan pada semua ruangan yang berada di kanan dan di kiri lahan terbuka tersebut.
Yang dimaksud dinding bernafas adalah dinding pembatas yang mempunyai lubang-lubang sehingga memungkinkan adanya aliran udara. Dinding bernafas sangat penting sebagai salah satu cara untuk mendapatkan adanya pergantian udara demi kenyamanan pada ruangan. Untuk mengarahkan aliran udara atau membelokkan arah angin, perlu memanfaatkan adanya perbedaan tekanan udara, yaitu dengan pemberian vegetasi atau dinding.
Pada daerah ini cenderung gelap dan pengap, maka untuk menyelesaikannya perlu dibuat dinding bernafas (dinding yang mempunyai banyak lubang-lubang), dan pembelokan aliran angin.

Lubang angin sudah sangat umum dipakai pada bangunan sebagai sarana untuk pergantian udara. Bahkan lubang ini juga sering dimanfaatkan untuk estetika, mendampingi pintu dan jendela.
Salah satu bentuk lubang angin adalah lostos atau lupangan, yang biasanya diletakkan di atas pintu atau jendela. Selain untuk keindahan, lubang ini dapat memasukkan atau mengeluarkan udara alami, sehingga ruangan yang ada di dalamnya menjadi segar dan sehat.
Salah satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan aliran udara di dalam bangunan kita adalah dengan membuka dinding ke arah angin datang. Dalam keadaan demikian maka kita tinggal mengatur besar kecilnya pembukaan untuk mengalirkan udara ke dalam bangunan sehingga kita bisa mendapatkan tingkat kenyamanan yang sesuai dengan keinginan kita.
Tetapi adakalanya kita terpaksa menutup dinding ke arah datangnya angin. Dalam hal demikian maka kita bisa mengupayakan agar angin tersebut berbelok dari samping bangunan dan barulah kemudian kita masukkan ke dalam ruang-ruang dalam bangunan itu.
Angin yang terlalu kencang masuk ke dalam bangunan kita tentu saja akan terasa kurang nyaman bagi kita. Untuk itu kita dapat memperlambat kecepatan angin yang dimaksud dengan cara memasang tabir-perlambatan.

Oleh Texas Engineering Experiment Station, telah dilakukan penelitian tentang ventilasi silang dengan hasil sebagai gambar-gambar di bawah ini:
a. Tak ada arus, karena tak ada jalan keluar.
b. Lubang keluar sama luas dengan lubang masuk. Arus ventilasi yang terjadi baik untuk daerah kedudukan tubuh manusia. Lebih baik bila lubang keluar diperluas lagi.
c. Lubang masuk tinggi lubang keluar rendah, tidak baik, karena menimbulkan daerah udara-mati di bawah lubang masuk, yang justru merupakan tempat yang balk dan dibutuhkan oleh tubuh manusia
d. Lubang-lubang luas, ventilasi baik sekali.
Penambahan lubang keluar, memperbaiki situasi pada daerah tubuh manusia.
e. Pada lubang masuk diberikan semacam overstek dan angin langsung keluar lewat lubang sisi keluar.
f. Pada sisi keluar ditambahkan satu lubang di bagian bawah, dan terjadilah perbaikan aliran udara pada daerah tubuh manusia.
g. Dengan melepas sedikit overstek, aliran udara menjadi lebih baik lagi.
h. Dengan kasa-kasa ventilasi dapat lebih diperbaiki lagi.

Secara umum dapatlah disebutkan bahwa kecepatan aliran udara di dalam bangunan ditentukan antara lain oleh perbandingan besarnya lubang keluar terhadap lubang masuk. Makin besar angka perbandingan ini, semakin cepat aliran udara terjadi di dalam bangunan. Tentu saja juga harus dihindarkan adanya aliran yang terlalu keras karena hal demikian akan merupakan gangguan terhadap fungsi dan kenyamanan tubuh kita.

PERANCANGAN PERKANTORAN PADA ASPEK STRUKTUR



Menurut Erns Neufert bahwa, ada tiga elemen konstruksi yang mempengaruhi pola tata letak perkantoran, yakni: modul dinding penyekat, langit-langit, dan jendela. Untuk ini ada dua pilihan, yaitu dengan memadukan keseluruhan modul secara lengkap atau sebaliknya menghindari ketetapan modul yang ada.
Pengujian terhadap berbagai denah perkantoran adalah bagaimana sebaiknya suatu tingkatan ukuran-ukuran ruang kecil dapat disediakan (ukuran terkecil 7,4 m2). Bentang lebar ruang tunggal sebaiknya tidak lebih 6.000 m2, karena nantinya akan terbentuk ruang-ruang yang tidak bermanfaat di balik setiap ruang tersebut.
Mario Salvadori dan Matthys Levy, menjelaskan bahwa tujuan utama dari suatu struktur adalah untuk melingkupi atau membatasi suatu ruangan. Pertama-tama struktur dipengaruhi oleh beratnya sendiri yaitu beban mati, dan yang kedua adalah beban-beban akibat dari gaya-gaya atau kondisi-kondisi alam lainnya (seperti angin dan hujan, gempa bumi, atau perbedaan temperatur) dan oleh beban-beban yang terjadi dari pemakaian ruangan (seperti manusia, perabot, mesin dan lain-lain), disebut beban hidup.Elemen dasar struktur dan pemasangannya dapat dibedakan menjadi struktur kolom dan balok, struktur rangka/frame/portal, struktur rangka batang, struktur pelengkung, struktur plat satu arah dengan dua arah, struktur dinding (sheer wall, bata), struktur kubah/dome, struktur cangkang, struktur kabel. Dan yang menjadi parameter dalam pemilihan dan disain struktur adalah pertama kestabilan, keseimbangan, dan kekuatan, kedua fungsi dan estetikanya, dan yang ketiga adalah perhitungan ekonomis[21]Heinz Frick dan LMF. Purwanto, membagi sistem struktur menjadi [22]
1. Struktur kabel dan balon yang hanya mengalami gaya tarik
Yakni menggunakan bahan yang lentur (kabel), tenda (jaringan kabel), atau yang elastis (balon) untuk gaya tarik saja.
Struktur rangka batang dalam bidang maupun dalam ruang
Struktur batang yang hanya menerima gaya tekan atau gaya tarik saja karena penampang lintang terbatas. Yang termasuk kelompok ini antara lain rangka batang yang datar, rangka batang yang dilipat, dan rangka batang dalam ruang.
. Struktur bangunan berbentuk balok, pelat dinding, dan portal
Bidang struktur bangunan yang berdiri tegak dalam bentuk balok, pelat dinding atau portal dan yang menerima gaya dalam arah bidang saja. Yang termasuk kelompok ini antara lain balok tunggal, pelat dinding, pelat portal.
. Struktur bangunan pelat lantai, pelat lipat, dan cangkang
Yaitu struktur bangunan berbentuk pelat yang berbaring dan yang menerima beban dalam arah sejajar maupun berlawanan arah bidang tersebut.
. Struktur bangunan vertikal dan gaya tekan
Struktur bangunan yang kaku dan kukuh dengan menerima beban vertikal dengan perhatian atas gaya geser, puntir dan tekukan maupun momen jepitan dan sebagainya. Yang termasuk kelompok ini antara lain struktur dengan gaya tekan, struktur dengan gaya geser, dan struktur dengan gaya puntir.
Struktur bangunan berpengaruh pada masalah teknik dan estetika termasuk pembentukan ruang. Persoalan teknik adalah kekokohan gedung terhadap pengaruh luar maupun beban sendirinya yang bisa mengakibatkan perubahan bentuk atau bahkan robohnya gedung. Persoalan estetika merupakan persoalan arsitektur yang agak sulit ditentukan yaitu keindahan gedung secara keseluruhan, serta kualitas arsitektur. Struktur akan menentukan pembagian ruang-ruang dalam bangunan dan juga membentuk ruang luar dan ruang dalam.
Bahan struktur utama menggunakan beton bertulang, sehingga dapat menggunakan besi beton polos dan besi ulir hasil produksi sendiri, sedangkan cor betonnya dilakukan dengan pemilihan bahan di pasaran. Untuk bahan finishing digunakan bahan yang selain estetis namun juga paling tidak berfungsi untuk keawetan sistem struktur utama (pelindung).

..... Selengkapnya - FILOSOFI : PERANCANGAN PERKANTORAN PADA ASPEK ARSITEKTUR

Komponen Air Conditioner dan Prinsip Cara Kerjanya


Pilihlah rumah di antara tetangga yang baik

Komponen utama AC antara lain adalah evaporator, kompresor, kondensor, dan katup ekspansi.

Udara dalam ruang diturunkan suhunya dan kemudian udara sejuk/dingin tersebut didistribusikan ke seluruh ruang sehingga tercapai thermal comfort.

Pendinginan udara diperoleh dari proses pendinginan yang terjadi pada unit pendingin (evaporator) AC, di mana zat pendingin (refrigerant) diuapkan dalam evaporator yang kemudian dicairkan kembali dalam condensor unit.

Udara di dalam ruang dihisap oleh kipas sentrifugal yang terdapat pada evaporator. Pada evaporator terjadi penyerapan panas dari udara dalam ruang oleh refrigerant di dalam pipa/coil. Atau dengan kata lain, udara bersentuhan dengan pipa/coil evaporator yang di dalamnya berisi refrigerant (gas pendingin). Di sini terjadi perpindahan panas yang terkandung dalam udara kepada pipa/coil evaporator. Sehingga suhu udara saat meninggalkan AC menjadi relatif lebih dingin dari sebelumnya. Selanjutnya, panas udara yang diserap oleh piapa/coil evaporator tadi dibawa oleh refrigerant menuju condensor dengan bantuan/melalui kompresor.
Pada saat meninggalkan evaporator, suhu refrigerant bertambah. Hal ini disebabkan adanya penyerapan panas udara pada saat refrigerant di evaporator. Dan selain itu, akibat adanya perlakuan kompresor yang memberikan tekanan pada refrigerant yang dimaksudkan agar refrigerant dapat bersirkulasi, secara langsung dapat menaikkan suhu pada refrigerant, dan refrigerant menjadi panas. Dengan bantuan kipas propeler pada condensor, panas yang terkandung dalam refrigerant tersebut dibuang.

Setelah itu refrigerant meninggalkan condensor dengan suhu yang relatif lebih dingin dari sebelumnya dan kembali menuju evaporator yang sebelumnya melalui katup ekspansi terlebih dahulu untuk diturunkan tekanannya. Sehingga pada saat memasuki evaporator sudah seperti kondisi semula.Siklus ini terjadi terus-menerus. Dengan adanya fungsi thermostat, dapat diatur kondisi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan atau seperti temperatur udara yang diinginkan.

Merencenakan Pembuatan Pintu dan Jendela

Pintu dan Jendela

A. Pendahuluan

 Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh perletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam merencanakan pintu dan jendela, ada 4 (empat) hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :

1. Matahari
 Pintu dan jendela merupakan sumber pengurangan dan penambahan panas, sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur dan/atau barat

2. Penerangan
 Untuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, dengan menempatkan jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan memantulkan ke dalam ruangan.

3. Pemandangan
 Jendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan. Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela membagi dua atau lebih suatu pemandangan.

4. Penampilan
 Jendela akan dapat mempengaruhi penampilan ekterior rumah/bangunan.

B. Persyaratan pintu dan jendela

 Syarat pintu dan jendela pada sebuah bangunan meliputi :
1. Bekerja dengan aman
2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah mengalami kembang/susut (muai, melengkung)
3. Tidak ada celah/ cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu, udara) masuk ke dalam ruangan.
4. Kuat
5. Minimal ada 1(satu) buah jendela dalam sebuah ruangan.

Persyaratan untuk pintu dan jendela dalam sebuah bangunan sangat penting untuk memastikan kualitas dan fungsionalitasnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan syarat-syarat tersebut mencakup aspek keamanan, ketahanan terhadap cuaca, dan kekuatan struktural.

1. Keamanan:
   Pintu dan jendela harus dirancang untuk bekerja dengan aman. Hal ini mencakup penggunaan sistem kunci yang efektif, bahan yang tahan lama terhadap upaya pengerusakan, dan pemasangan yang memastikan ketahanan terhadap usaha masuk tanpa izin.

2. Tahan Cuaca:
   Untuk mencapai ketahanan terhadap cuaca, pemilihan bahan sangat krusial. Bahan yang dipilih harus mampu menghadapi berbagai kondisi cuaca tanpa mengalami kerusakan, seperti lapuk, mengembang, atau menyusut. Pemilihan bahan yang tahan terhadap korosi juga menjadi faktor penting.

3. Tutupan Cahaya yang Efektif:
   Pintu dan jendela harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada celah atau cahaya yang tidak diinginkan yang dapat masuk ke dalam ruangan. Ini membantu dalam mengatur suhu dan pencahayaan ruangan secara efektif.

4. Kekuatan Struktural:
   Keberlanjutan dan kekuatan struktural adalah syarat utama. Baik pintu maupun jendela harus mampu menahan tekanan angin, guncangan, dan tekanan lainnya tanpa mengalami kerusakan struktural.

5. Jumlah Minimum Jendela:
   Untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan penerangan alami, minimal harus ada satu buah jendela dalam sebuah ruangan. Hal ini mendukung kenyamanan dan kesehatan penghuni bangunan.

Dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan ini, pemilihan dan penggunaan pintu dan jendela dalam suatu bangunan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas hunian, keamanan, dan kenyamanan penghuninya.

C. Fungsi pintu dan jendela

 Fungsi pintu dan jendela dalam sebuah bangunan

1. Fungsi pintu

 Dalam kegiatan/komunikasi antar ruang maka pintu sangat dibutuhkan, demikian juga sarana lintas antara bagian dalam dan bagian luar bangunan.

Pintu, sebagai elemen fundamental dalam arsitektur dan desain bangunan, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung berbagai fungsi dan aktivitas di dalamnya. Fungsi utama pintu tidak terbatas pada sekadar sebagai pembatas antar ruang, tetapi juga mencakup aspek komunikasi dan mobilitas.

Dalam konteks kegiatan dan komunikasi antar ruang, pintu menjadi elemen yang menghubungkan dan memfasilitasi perpindahan orang dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Pintu dapat menjadi medium untuk memudahkan aliran orang, memberikan akses yang nyaman, dan menciptakan konektivitas antarbagian dalam suatu bangunan. Fungsi ini sangat krusial, terutama dalam suatu ruang yang dirancang untuk kegiatan bersosialisasi atau pertemuan.

Selain itu, pintu juga berperan sebagai sarana lintas antara bagian dalam dan bagian luar bangunan. Ini mencakup pintu masuk utama yang menjadi gerbang menyambut penghuni atau pengunjung ke dalam ruang bangunan. Desain dan tata letak pintu masuk dapat menciptakan kesan pertama yang kuat dan memberikan karakter arsitektural yang membedakan.

Dalam perkembangannya, desain pintu pun telah melibatkan faktor keamanan, estetika, dan fungsionalitas. Pintu modern seringkali dilengkapi dengan teknologi keamanan tinggi, seperti kunci pintu pintar atau sistem pengamanan terintegrasi. Selain itu, desain estetis pintu juga menjadi pertimbangan penting dalam memberikan kontribusi terhadap penampilan keseluruhan bangunan.

Jadi, pintu tidak hanya sekadar elemen fisik yang terbentang di antara ruang, melainkan juga menjadi elemen dinamis yang mendukung aktivitas, komunikasi, serta memberikan nilai estetika dan keamanan dalam lingkungan bangunan. Fungsi-fungsi ini menjadikan pintu sebagai bagian integral dari perencanaan dan desain suatu bangunan yang memenuhi kebutuhan penghuninya.

2. Fungsi jendela

a. Penerangan alami ruangan
b. Pengatur suhu ruangan, sirkulasi angin
c. Melihat pemandangan/situasi luar bangunan

Jendela memiliki peran penting dalam desain dan fungsi bangunan, memberikan berbagai manfaat yang melampaui sekadar bukaan fisik. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari jendela, yang mencakup aspek estetika, kenyamanan, dan fungsionalitas bangunan.

a. Penerangan Alami Ruangan:
   Jendela berperan sebagai sumber penerangan alami yang memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada lampu buatan tetapi juga menciptakan atmosfer yang lebih terang dan ramah.

   Penerangan alami memiliki dampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan penghuni, meningkatkan mood, serta mengurangi kelelahan mata. Selain itu, penggunaan cahaya alami juga berkontribusi pada penghematan energi, mengurangi kebutuhan energi untuk penerangan pada siang hari.

b. Pengatur Suhu Ruangan dan Sirkulasi Angin:
   Jendela berperan dalam mengatur suhu ruangan dengan memungkinkan masuknya udara segar dan ventilasi. Ventilasi alami yang dihasilkan oleh jendela membantu mengurangi kelembaban, menghindari kondisi pengap, dan menciptakan lingkungan yang nyaman.

   Selain itu, jendela yang dirancang dengan cerdas dapat digunakan untuk mengoptimalkan pencahayaan dan pemanasan ruangan, mengurangi kebutuhan perangkat pendingin atau pemanas buatan. Dengan demikian, jendela berperan dalam efisiensi energi bangunan.

c. Melihat Pemandangan dan Situasi Luar Bangunan:
   Jendela juga memberikan akses visual ke luar bangunan, memungkinkan penghuni melihat pemandangan sekitar, keindahan alam, atau situasi luar. Fungsi ini dapat memberikan nuansa keindahan dan koneksi dengan lingkungan sekitar.

   Desain jendela yang baik dapat dirancang untuk memaksimalkan pemandangan yang menarik, menciptakan ruang yang menyatu dengan alam luar. Ini tidak hanya menciptakan pengalaman visual yang menyenangkan tetapi juga meningkatkan nilai estetika dan kepuasan penghuni.

Dengan memahami dan mengoptimalkan fungsi-fungsi tersebut, desain jendela dapat menjadi elemen integral dalam menciptakan bangunan yang nyaman, efisien, dan estetis.


D. Jenis Pintu dan Jendela


 Pintu dan jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bagaimana bukaannya, hal ini juga sangat erat hubungannya dengan jenis perangkat alat penggantung dan pengunci yang akan dipakai untuk melekatkan daun pintu/jendela pada rangkanya.

1. Jenis Pintu

 Dilihat dari cara membukanya daun pintu, pintu dibedakan menjadi :

a. Pintu sorong (slide a door) yang membukanya didorong horisontal ke kiri/kanan atau vertikal ke sisi atas, daun-daun pintu ini ditempatkan pada belakang rangka atau pada alat/rel, bagian jendela dapat dibuka penuh.
Ketika kita mempertimbangkan desain dan fungsionalitas pintu, aspek kunci yang sering kali menjadi perhatian adalah cara membukanya. Pintu, sebagai elemen utama dalam struktur bangunan, menawarkan berbagai jenis mekanisme pembukaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi penghuninya.

Salah satu tipe pintu yang umumnya ditemui adalah pintu sorong atau yang juga dikenal sebagai slide a door. Pintu sorong memiliki ciri khas dalam cara membukanya, di mana daun pintu didorong secara horisontal ke kiri, kanan, atau bahkan secara vertikal ke sisi atas. Keunggulan dari pintu sorong ini adalah efisiensi ruang, terutama pada area yang memiliki keterbatasan ruang samping atau depan pintu.

Cara membuka pintu sorong membuka peluang untuk desain yang bersih dan minimalis. Selain itu, pintu sorong seringkali diaplikasikan pada desain ruangan yang membutuhkan akses cepat dan lancar tanpa mengganggu area sekitarnya. Pintu sorong juga dapat diimplementasikan pada bagian jendela, memberikan fleksibilitas dalam ventilasi dan pencahayaan ruangan.

Penting untuk dicatat bahwa pintu sorong memiliki variasi desain dan mekanisme, termasuk yang ditempatkan pada belakang rangka atau menggunakan alat/rel tertentu. Keberagaman ini memungkinkan pemilik rumah atau desainer interior untuk memilih pintu sorong yang sesuai dengan tata letak dan gaya ruangan.

Dengan melihat cermat pada cara membukanya, pemilihan jenis pintu seperti pintu sorong menjadi keputusan yang cerdas dalam merancang ruang. Aspek fungsionalitas, estetika, dan efisiensi ruang dapat diakomodasi dengan baik melalui pemahaman mendalam terhadap karakteristik pintu sorong dan berbagai opsi yang ditawarkannya.

b. Pintu lipat, yang membukanya dengan cara didorong dan melipat di kanan/kiri, daun-daun pintu diletakan/digantung pada alat/rel, bagian pintu dapat dibuka ± 90%.

Dalam dunia arsitektur dan desain interior, pintu menjadi elemen yang sangat penting dalam menentukan tata letak ruangan dan memberikan akses yang tepat. Meninjau cara membukanya, pintu dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah pintu lipat.

Pintu lipat memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis pintu lainnya. Mekanisme pembukaannya melibatkan gerakan dorong dan melipat ke arah kanan atau kiri. Sistem ini memungkinkan daun-daun pintu untuk terlipat secara bersamaan, memberikan akses yang optimal tanpa memakan banyak ruang.

Kelebihan utama pintu lipat terletak pada efisiensi ruang. Ketika pintu dibuka, daun-daunnya dapat melipat sepenuhnya, membebaskan ruang yang biasanya diperlukan oleh pintu yang membuka ke dalam atau keluar. Hal ini sangat bermanfaat dalam ruangan yang memiliki batasan ruang atau ketika desain interior mengedepankan penggunaan ruang secara efisien.

Selain efisiensi ruang, pintu lipat juga memberikan tampilan estetis yang menarik. Desainnya yang modern dan fleksibilitasnya dalam beradaptasi dengan berbagai tata letak ruangan membuat pintu lipat menjadi pilihan yang populer dalam desain interior kontemporer.

Dalam implementasinya, daun-daun pintu lipat biasanya digantung pada alat atau rel khusus. Mekanisme ini memastikan gerakan pintu yang lancar dan stabil saat dibuka dan ditutup. Dengan kemampuan untuk membuka hingga sekitar 90%, pintu lipat memberikan akses yang cukup lebar, memungkinkan arus lalu lintas yang nyaman.

Dengan demikian, pintu lipat bukan hanya sekadar elemen praktis, tetapi juga merupakan bagian integral dari desain ruangan yang dapat meningkatkan fungsionalitas dan estetika secara bersamaan.

c. Pintu Gulung (roll a door), yang membukanya dengan cara digulung di atas, daun-daun pintu digulung pada alat, bagian pintu dapat dibuka penuh.

Dalam dunia desain dan konstruksi, berbagai jenis pintu telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika. Salah satu klasifikasi yang sering digunakan untuk memahami perbedaan antara jenis pintu adalah dari cara membukanya. Dalam hal ini, pintu dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, dan salah satunya adalah Pintu Gulung atau yang sering disebut sebagai roll a door.

Pintu Gulung, atau roll a door, memiliki ciri khas cara membukanya yang berbeda dari pintu konvensional. Pintu ini membuka dengan cara digulung ke atas, di mana daun-daun pintu digulung pada suatu alat yang disematkan di bagian atas pintu. Dengan desain ini, bagian pintu dapat dibuka secara penuh, memberikan akses yang lebih leluasa dan memaksimalkan ruang yang tersedia.

Kelebihan utama dari Pintu Gulung adalah efisiensi penggunaan ruang. Karena daun-daun pintu dapat digulung ke atas, tidak ada ruang yang dibutuhkan untuk membuka pintu ke dalam atau ke luar. Hal ini sangat berguna dalam ruang yang memiliki keterbatasan area, seperti garasi atau gudang yang memerlukan akses yang mudah tanpa mengorbankan sebagian besar ruang.

Selain itu, Pintu Gulung seringkali diaplikasikan pada tempat-tempat yang memerlukan keamanan ekstra, seperti garasi kendaraan atau toko. Desainnya yang kokoh dan sistem gulung yang kuat membuat pintu ini menjadi pilihan yang baik untuk melindungi area tersebut dari akses yang tidak diinginkan.

Penting untuk memahami karakteristik dan keunggulan setiap jenis pintu agar pemilihan desain pintu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tempat. Pintu Gulung, dengan kemudahan penggunaan dan efisiensi ruangnya, menjadi solusi yang praktis dan fungsional dalam berbagai konteks penggunaan.

d. Pintu sayap tunggal/ganda, daun pintu digatung pada sisi dalam/luar rangka dengan alat/engsel.  Pintu ini dibedakan menjadi pintu kiri/pintu kanan. Untuk mengetahui perbedaan ini dengan cara pada saat kita berdiri dan punggung menempel pada alat penggantung, apabila bukaan daun pintu sesuai dengan gerakan membuka tangan kiri maka pintu tersebut adalah pintu kiri demikian juga untuk pintu kanan. Bagian pintu dapat dibuka penuh.

Pintu merupakan elemen penting dalam desain bangunan, dan pemilihan jenis pintu yang tepat memainkan peran vital dalam keamanan, fungsionalitas, dan estetika suatu ruangan. Salah satu jenis pintu yang umum digunakan adalah pintu sayap tunggal atau ganda. Dalam konteks ini, kita akan membahas karakteristik dan penggunaan dari pintu ini.

Pintu sayap tunggal/ganda memiliki ciri khas di mana daun pintunya digantung pada sisi dalam atau luar rangka menggunakan alat penggantung, yang umumnya disebut sebagai engsel. Pintu ini dapat dibuka dengan membuka daun pintu ke arah dalam atau luar ruangan. Penting untuk membedakan antara pintu kiri dan pintu kanan, dan cara termudah untuk menentukannya adalah dengan menghadap pintu dan menempelkan punggung pada alat penggantung.

Dalam pengaturan ini, pintu dapat dibedakan sebagai pintu kiri atau pintu kanan berdasarkan gerakan membuka tangan. Jika bukaan daun pintu sesuai dengan gerakan membuka tangan kiri, maka pintu tersebut dapat diidentifikasi sebagai pintu kiri, begitu pula sebaliknya untuk pintu kanan. Hal ini memastikan bahwa pintu dapat dibuka dengan mudah dan sesuai dengan preferensi pengguna.

Kelebihan dari pintu sayap tunggal/ganda adalah kemampuannya untuk membuka bagian pintu secara penuh, memberikan akses yang luas dan nyaman ke dalam atau keluar ruangan. Pilihan ini juga memberikan fleksibilitas desain yang tinggi, memungkinkan integrasi pintu dengan estetika keseluruhan bangunan.

Dengan penjelasan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang karakteristik dan cara mengidentifikasi pintu sayap tunggal/ganda. Pemilihan pintu yang tepat tidak hanya memberikan nilai fungsional, tetapi juga meningkatkan aspek estetika dan keamanan suatu bangunan.

2. Jenis Jendela

 Jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bukaanya, jendela yang terpasangnya mati tidak terbuka sama sekali, akan memberikan tingkat kekedapan terhadap cuaca paling besar. Jendela yang terbuka untuk ventilasi, pembersihan dan jalan keluar darurat mempunyai daun-daun jendela yang membukanya dengan cara disorong, diayun atau diputar.

 Berikut ini adalah jenis-jenis utama bekerjanya jendela :

a. Jendela gantung ganda, mempunyai daun-daun jendela yang didorong secara vertikal. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%.

Jendela gantung ganda adalah salah satu jenis jendela yang memiliki keunikan dalam desain dan fungsinya. Jendela ini terdiri dari dua daun jendela yang dapat didorong secara vertikal, memberikan fleksibilitas dalam mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan di dalam ruangan. Dua daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel yang memungkinkan gerakan vertikal yang mudah.

Salah satu keistimewaan dari jendela gantung ganda ini adalah kemampuannya untuk membuka bagian jendela hingga sekitar 50%. Hal ini memberikan pengendalian yang baik terhadap jumlah udara yang dapat masuk ke dalam ruangan serta pencahayaan yang diinginkan. Selain itu, desain yang memungkinkan bukaan hingga setengahnya juga dapat memberikan akses yang lebih mudah untuk membersihkan atau merawat jendela tersebut.

Jendela gantung ganda sering kali digunakan dalam desain interior dan eksterior rumah atau bangunan komersial. Kepraktisan dalam penggunaannya menjadikan jendela ini menjadi pilihan yang populer di kalangan desainer dan pemilik rumah. Dengan desain yang elegan dan fungsionalitas yang baik, jendela gantung ganda dapat menjadi elemen yang menarik perhatian sementara tetap memenuhi kebutuhan praktis dalam pengaturan ventilasi dan pencahayaan di dalam ruangan.

b. Jendela gantung ganda, mempunyai daun-daun jendela yang didorong secara horisontal. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%.

Jendela gantung ganda merupakan salah satu desain jendela yang cukup populer dalam arsitektur modern. Desain ini memiliki ciri khas dengan adanya dua daun jendela yang dapat didorong secara horisontal. Dalam penggunaannya, daun-daun jendela ini ditempatkan entweder pada alur depan rangka jendela atau menggunakan alat/rel tertentu yang memungkinkan pergerakan horizontal yang lancar.

Keunggulan utama dari jendela gantung ganda terletak pada fleksibilitasnya dalam memberikan ventilasi dan cahaya alami. Dengan kemampuan membuka daun-daun jendela hingga sekitar 50%, penghuni ruangan dapat dengan mudah mengatur aliran udara dan pencahayaan sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menciptakan suasana ruangan yang lebih nyaman dan menyehatkan.

Penting juga untuk dicatat bahwa desain jendela gantung ganda memberikan estetika yang menarik bagi bangunan. Dengan memperhatikan proporsi dan penempatan yang tepat, jendela ini dapat memberikan tampilan yang elegan dan modern pada fasad bangunan. Selain itu, kemampuan jendela ini untuk beradaptasi dengan berbagai gaya arsitektur membuatnya menjadi pilihan yang serbaguna untuk berbagai jenis bangunan, baik itu rumah tinggal, kantor, atau gedung komersial.

Dalam proses instalasi dan pemeliharaan, perlu diperhatikan bahwa penggunaan mekanisme pergerakan horisontal yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga fungsi jendela gantung ganda. Perawatan rutin dan pemilihan bahan yang tahan terhadap cuaca dan korosi juga akan memastikan keberlanjutan kinerja jendela ini dalam jangka panjang.

Dengan menggabungkan keindahan desain, fleksibilitas fungsional, dan perhatian terhadap detail teknis, jendela gantung ganda menjadi pilihan yang menarik untuk meningkatkan nilai estetika dan kenyamanan dalam suatu bangunan.

c. Jendela sayap, mempunyai daun-daun jendela yang digantung pada ambang atas/bawah atau pada tiang. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada engsel depan/belakang. Bagian jendela dapat dibuka penuh.

Jendela sayap adalah jenis jendela yang memiliki ciri khas daun-daun jendela yang tergantung pada ambang atas atau bawah, bahkan terkadang pada tiang. Keunikan dari jendela ini terletak pada cara daun-daunnya ditempatkan, yaitu pada engsel depan atau belakang. Desain ini memungkinkan bagian jendela untuk dibuka penuh, memberikan fleksibilitas dan kontrol yang baik terhadap sirkulasi udara dan pencahayaan di dalam ruangan.

Daun-daun jendela yang tergantung pada ambang atas atau bawah memberikan keleluasaan dalam mengatur ventilasi ruangan. Saat daun jendela dibuka, udara segar dapat dengan mudah masuk ke dalam ruangan, menciptakan sirkulasi udara yang optimal. Hal ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman tetapi juga mendukung efisiensi energi dengan memanfaatkan aliran udara alami.

Pemilihan engsel depan atau belakang pada daun-daun jendela sayap memberikan variasi desain yang menarik. Engsel ini memberikan keleluasaan dalam tata letak jendela dan memberikan sentuhan estetika yang dapat disesuaikan dengan gaya arsitektur rumah atau bangunan. Dengan kemampuan untuk membuka penuh, jendela sayap menciptakan pengalaman visual yang lebih luas dan terhubung dengan lingkungan luar.

Jendela sayap tidak hanya menjadi elemen fungsional dalam rumah, tetapi juga bagian dari desain arsitektural yang memperkaya penampilan keseluruhan. Keberagaman desain dan fungsionalitas membuat jendela sayap menjadi pilihan yang menarik untuk meningkatkan nilai estetika dan kenyamanan dalam ruangan.

Prinsip Perancangan: Proporsi, Keseimbangan (balance), Irama (rhythm) Proporsi

http://www.omasae.com/2015/02/jasa-perbaikan-rumah-dan-pembangunan.html
Proporsi adalah suatu prinsip, tidak hanya dari arsitek tetapi dari kehidupan sehari-hari, misalnya: hukum proporsi alam bahwa bintang bersinar di malam hari, air sungai mengalir ke laut, dan sebagainya.
Dari kenyataan ini bahwa arsitektur adalah sesuatu yang berkualitas baik seni dan proporsi. Dalam arsitektur, proporsi dijelaskan sebagai berikut:[12]
1. Menurut Vitruvius (1486), proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar.
2. Menurut Alberti, proporsi berasal dari kata concinnities, yang artinya suatu keberhasilan kombinasi dari angka dan ukuran.
Jadi proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Oleh karena itu suatu perbandingan akan merupakan dasar dari setiap sistem proporsi yaitu suatu nilai yang memiliki harga tetap, dapat digunakan sebagai pembanding yang lain. Bahwa, suatu proporsi yang baik terletak pada hubungan antara bagian-bagian suatu bangunan atau antara bagian bangunan dengan bangunan secara keseluruhan. Hal ini menumbuhkan satu sistem proporsi yang menarik untuk dikembangkan yaitu golden section. Dalam sistem ini mempunyai dua arti, secara matematis dan geometris. Secara matematis, golden section merupakan sistem proporsi yang berasal dari konsep Pythagoras dimana “semua ukuran adalah angka”. Dan merupakan kepercayaan keharmonisan bagi seluruh struktur bangunan. Secara geometris, golden section dapat diartikan sebagai sebuah garis yang dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga bagian yang lebih pendek dibanding dengan bagian yang panjang adalah sama dengan bagian yang panjang berbanding dengan panjang keseluruhan atau dapat dijabarkan dalam persamaan A : B = B : (A + B)[13]
.
b. Keseimbangan (balance)
Menggambarkan keharmonisan atau kesesuaian dalam pengaturan atau proporsi dari bagian suatu elemen di dalam desain atau komposisi suatu situasi, atau keadaan yang seimbang diantara bagian-bagian yang berlainan.
Keseimbangan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal. Contoh keseimbangan formal misalnya peletakan bangunan dengan bobot dan jarak visual sama terhadap titik pusat imajiner. Dengan keseimbangan formal, ruangan berkesan luas atau suasana resmi, dan tenang. Agar kesan monoton dan kaku dapat dihilangkan, dapat digunakan perbedaan warna, bentuk, atau ukuran pada benda yang disimetriskan. Contoh keseimbangan informal misalnya peletakan benda yang berbeda bobot visualnya di sekitar titik pusat atau sumbu. Perimbangan benda berat, dengan meletakkan benda ringan dengan jarak jauh dari sumbu (tekstur kasar, warna hangat, ukuran besar dan motif ramai akan berkesan berat). Dalam kondisi tertentu, yang tidak bisa dihindarkan, keseimbangan dapat dibuat dengan cara perabot berat dikombinasi dengan warna dan tekstur ringan, atau perabot ringan dikombinasi dengan warna dan tekstur berat.
.
c. Irama (rhythm)
Sesuatu pergerakan yang ditampakkan/diakibatkan oleh adanya elemen-elemen lain misalnya: garis bentuk dan pola, arus pergerakan yang diperlihatkan melalui bayangan-bayangan sinar yang terjadi, dan penekanan yang ada, mirip seperti irama musik yang diulang-ulang.
Irama dapat dibentuk atau diciptakan dengan cara:
1. Perulangan
Pemakaian 2 elemen atau lebih dengan tujuan untuk mengarahkan mata bergerak menuju arah tertentu. Misalnya: Hitam – Putih (nn), Besar – Kecil (OoOoOo)
2. Gradasi
Efek pemakaian gradasi akan terasa lebih dinamis dari pada pemakaian perulangan sehingga mengarahkan pandangan menuju pada satu titik tertentu. Misalnya: Gradasi dari warna gelap – terang
Gradasi Bentuk dan Ukuran
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MENU ≡

PENGHAWAAN BUATAN: lingkungan udara ruang yang nyaman (thermal comfort)

Manusia membutuhkan lingkungan udara ruang yang nyaman (thermal comfort) untuk melakukan aktivitas secara optimal. Dengan adanya lingkungan udara yang nyaman ini manusia akan dapat beraktifitas dengan tenang dan sehat. Keadaan udara pada suatu ruang aktifitas sangat berpengaruh pada kondisi dan keadaan aktifitas itu. Bila dalam suatu ruangan yang panas dan pengap, manusia yang melakukan aktivitas di dalamnya tentu juga akan sangat terganggu dan tidak dapat melakukan aktifitasnya secara baik, dan ia merasa tidak kerasan. Maka kenyamanan dalam ruangan yang menyangkut udara harus terpenuhi yaitu meliputi: temperatur udara, kelembaban udara, pergerakan udara, dan tingkat kebersihan udara.
Untuk mendapatkan kondisi ruangan yang memenuhi thermal comfort atau kondisi yang harus memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan yang kita inginkan, tanpa adanya ketergantungan dengan lingkungan luar, maka digunakan penghawaan buatan (air conditioning). Penghawaan buatan di sini memiliki pengertian bahwa udara dalam ruang dikondisikan berdasarkan beban kalor yang terjadi pada ruangan tersebut.
Agar didapatkan suatu sistim serta kapasitas pendingin yang tepat, maka perlu diketahui besarnya beban kalor pada ruang/bangunan (karena fungsi AC adalah untuk menghapus beban kalor tersebut) sehingga suhu dan kelembaban udara tetap nyaman. Besar beban kalor yang terjadi ditentukan oleh: hantaran panas radiasi matahari, hantaran panas secara transmisi, hantaran panas ventilasi atau infiltrasi, beban panas intern (manusia dan peralatan elektronik atau mesin).
Dengan memperhatikan hal di atas, maka didalam desain ruang atau bangunan yang menggunakan penghawaan buatan, harus menyertakan pertimbangan-pertimbangan berikut: [15]
-Bentuk cenderung beraturan agar memudahkan dalam perencanaan sistem penghawaannya.
-Bentuknya diusahakan disejajarkan dengan arah aliran angin
-Langit-langit/plafon dibuat relatif rendah untuk memperkecil volume ruang.
Agar memberi kondisi yang nyaman secara terus-menerus dalam suatu bangunan, sistem-sistem penghawaan harus mempertahankan keseimbangan antara kondisi-kondisi termal dan atmosfer dalam dan kondisi-kondisi iklim yang terus-menerus berubah di luar ruangan dan di dalam ruangan itu sendiri. Jika suasana panas, sistem harus memberi cukup udara sejuk untuk mengatasi panas yang diperoleh dari luar. Dalam keadaan dingin, ia harus memberi cukup panas untuk menggantikan panas yang hilang.
Kenyamanan termal langsung berhubungan dengan tubuh manusia yang selalu membuang panas yang berlebihan. Dalam keadaan normal pemindahan panas ini terjadi antara tubuh dan udara disekitarnya. Namun demikian tubuh manusia memiliki pertahanan mekanisme alami yang terus-menerus bekerja untuk mempertahankan keseimbangan yang diperlukan antara timbulnya panas dan pembuangan panas yang dihasilkan. Mekanisme-mekanisme ini bekerja untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal, dengan mengendalikan jumlah pembuangan panas tersebut. Bila laju kehilangan panas terlalu lambat, kita berkeringat. Keringat tersebut menambah laju kehilangan panas karena penguapan. Jika laju kehilangan panas terlalu cepat, kita mulai menggigil. Hal ini menyebabkan meningkatnya pembangkitan panas guna mengimbangi kehilangan panas.
Salah satu jaringan distribusi penting dalam sebuah bangunan ialah sistem pengadaan udara yaitu sistem pemanasan/pendinginan, ventilasi, dan air conditioning (AC). Tujuan dari sistem pengendalian penghawaan ini adalah memberikan kondisi-kondisi suhu dan suasana yang nyaman, yang dicapai dengan mengolah dan mendistribusikan udara yang disejukkan ke seluruh bangunan. Sebenarnya, pengolahan suhu hanya merupakan salah satu dari pengolahan pada udara sebelum disampaikan kepada para penghuni. Penyesuaian termal mengatur suhu, kelembaban, dan distribusi udara. Penyesuaian atmosfir mengatur kebersihan dan mengendalikan bau-bau.
Berbeda dengan jaringan-jaringan distribusi yang berlangsung di seluruh bangunan, sistem AC dan bagian-bagian komponennya menghendaki jumlah ruang yang cukup. Meskipun demikian pemahaman dan pengetahuan tentang implikasi-implikasi sistem AC untuk arsitektur sangat penting artinya untuk diperhatikan. Selain itu sistem ini pada dewasa ini mendapat perhatian khusus dalam penggunaannya dipandang dari sisi penghematan energi.

Menggambar Konstruksi Dinding Dan Lantai Bangunan



1. Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik / Ubin/ Parket 

 Pemasangan keramik/ubin/parket tergantung dari bentuk ruangan dantata letak lubang pintunya. Untuk mendapatkan pemasangan ubin yang baik harus diperhatikan perencanaan secara menyeluruh untuk pasangan ubin semua ruangan yang berkaitan.

 Dibuat demikian untuk mendapatkan kesan bahwa setiap ruangan seolah-olah tidak berdiri sendiri.
Dan kebiasaannya perencanaan pemasangan keramik atau ubin berpedoman pada pintu utama. Dan bila mana rumah bertingkat maka pemasangannya selain berpedoman pintu utama juga harus memperhatikan arah yang ke anak tangga, karena akan berkaitan dengan pemasangan lantai atas.

 

2. Menggambar Konstruksi Dinding Bata / Batako

 Materi tentang konstruksi dinding merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Pada materi ini akan belajar tentang pengertian bangunan, fungsi bangunan, jenis-jenis bangunan, bagian pokok dari bangunan, ikatan batu bata untuk dinding, meliputi ikatan ½ bata, ikatan silang, ikatan tegak, ikatan vlam dan rollag. Pengetahuan dasar mengenai konstruksi dinding akan sangat membantu dalam penggambaran konstruksi dinding atau bagaimana melaksanakan praktik pembuatan dinding batu bata sesuai dengan aturan yang berlaku.

- Pengertian Bangunan

 Yang dimaksud dengan bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan. Dalam penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan, konstruksi maupun melaksanaannya.
Bangunan yang dimaksud di atas meliputi:
a. Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.
b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada menjadi sesuatu yang lain/berbeda, tetapi juga dengan tujuan tertentu dan untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.

 Adapun tujuan bangunan tersebut didirikan antara lain: Bangunan rumah tinggal dibuat orang untuk kepentingan tempat tinggal dalam arti yang luas. Untuk masa sekarang tidak hanya sekedar tempat berlindung atau berteduh tetapi sebagai tempat pembinaan keluarga. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat, sedangkan jembatan dan bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat. Kesemua hal di atas disebut dengan bangunan karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan mengingat berat kecuali bila dibongkar.

 Lemari dibuat orang juga mempunyai tujuan anatara lain untuk menyimpan barang, bangku untuk tempat duduk, tetapi bendabenda ini mudah dipindahkan ke tempat lain, untuk itu benda-benda disini tidak dapat dikatakan bangunan. Dalam pembuatannya bagunan tidak cukup hanya satu orang pekerja saja, tetapi kadang-kadang memerlukan ratusan sampai ribuan pekerja tergantung besar kecilnya bangunan yang dibuat.

- Jenis Bangunan

 Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:
a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, gedung-gedung. monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.
b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermaga pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya. Untuk sekarang jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang dikelola oleh Direktorat Jenderal meliputi Bangunan Gedung, Bangunan Air dan Jalan Jembatan.
 Jenis bahan yang digunakan dalam bangunan dapat berupa kayu, bata, beton atau baja. Bahkan dewasa ini bahan bangunan yang digunakan sudah berkembang antara lain dari bahan aluminium atau plastik.

- Fungsi Pokok Pembuatan Bangunan

  Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialah agar setiap bangunan kuat, dan tidak mudah rusak, sehat untuk ditempati, di samping biayanya relatif murah. Untuk mendapatkan bangunan kuat dan murah tidak perlu konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikian tidak sesuai dengan tujuan dan merupakan pemborosan. Konstruksi bangunan harus diperhitungkan secara teliti berdasarkan syarat-syarat bangunan termasuk perhitungan yang menunjang misalnya mekanika teknik. Keawetan suatu bangunan juga tergantung bahan bangunan yang digunakan, pelaksanaan dalam pembuatan dan juga perawatannya. Di samping hal tersebut di atas faktor lain yang berpengaruh dan perlu mendapatkan perhatian adalah air tanah, gempa bumi, angin dan sebagainya.

- Bagian-bagian Bangunan Gedung

 Menurut susunannya pembagian bangunan gedung dibagi menjadi:
a. Bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di bawah muka lantai yang ada dalam tanah.
b. Bagian atas yaitu bagian-bagian yang ada di atasnya seperti tembok, kolom, jendela, ring balok dan rangka atap.

 Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan berat bangunan di atasnya termasuk berat pondasi itu sendiri. Untuk itu bangunan harus kuat, tidak mudah bergerak kedudukannya dan stabil. Sedang yang termasuk bangunan atas adalah bagian-bagian yang terletak di atas bangunan bawah, sehingga seluruh beratnya diteruskan kepada bangunan bawah sampai ke tanah dasar.

- Dinding

 Bagian atas pada bangunan antara lain terdiri dari: tembok, pintu/jendela, ring balok , rangka atap. Tembok merupakan suatu dinding dari bangunan, sedangkan dinding-dinding bangunan dari segi fisika bangunan mengemban fungsi antara lain:
- Penutup atau pembatas ruang
- Keamanan

- Fungsi Penutup atau Pembatas Ruang

 Sebagai penutup atau pembatas ruang dapat kita lihat sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Pembatasan menyangkut segi penglihatan (visual), dan berkat dinding tersebut manusia dapat terlindung dari pandangan orang lain yang tidak sepantasnya, sehingga kepribadian dan martabat manusia terjamin. Tidak segala hal yang terjadi didalam keluarga pantas dilihat dan tidak segala hal yang kurang sedap, misalnya jemuran pakaian, tempat pembuangan sampah layak masuk dalam pandangan mata. Dan lagi dinding dapat sebagai perlindungan terhadap bunyi atau suara-suara yang mengganggu atau sebaliknya agar suasana dalam ruangan jangan sampai keluar/kedengaran oleh tetangga yang lain. Disini dinding berfungsi sebagai penutup dan pembatas pendengaran.

- Fungsi Keamanan

 Dinding diartikan manusia selaku unsur bangunan demi keamanan. Hal ini mudah dimengerti tetapi harus diingat bahwa keamanan rumah tidak hanya tergantung dari kekuatan, seolah-olah seperti dinding benteng jaman dahulu sehingga rumah kita dengan sendirinya aman. Tetapi bagaimanapun juga keadaannya, ternyata dalam masyarakat dinding-dinding merupakan salah satu unsur keamanan yang wajar untuk dibuat.

- Menggambar Konstruksi Dinding Bata

 Batu bata merah disebut juga bata merah. Bata merah dibuat dari tanah liat/tanah lempung diaduk dan dicampur dengan air, sehingga menjadi suatu campuran yang rata dan kental (pulen), dicetak, dikeringkan kemudian dibakar.

 Di Indonesia mengenai ukuran bata merah belum ada ukuran yang pasti (standar). Walaupun demikian ada persyaratan yang mutlak.

 Batu bata yang dibuat di perusahaan besar yang menggunakan tenaga mesin, terdiri dari macam-macam ukuran yaitu:
a. Bata utuh
b. ¾ panjang bata
c. ½ panjang bata
d. ¼ panjang bata dengan lebar utuh
e. ½ lebar bata dengan panjang utuh

Catatan :
Panjang bata = bujur = b, panjangnya ± 23 - 25 cm
Lebar bata = kepala = k, lebarnya ± 11 - 12 cm
Tebal bata ± 5 - 5.5 cm

Dasar Perencanaan Struktur Baja

Desain struktur harus memenuhi kriteria kekuatan (strength), kemampuan layan (serviceability) dan ekonomis (economy).
oo Kekuatan berkaitan dengan kemampuan umum dan keselamatan struktur pada kondisi pembebanan yang ekstrem. Struktur diharapkan mampu bertahan meskipun terkadang mendapat beban yang berlebihan tanpa mengalami kerusakan dan kondisi yang membahayakan selama waktu pemakaian struktur tersebut.
oo Kemampuan layan mengacu pada fungsi struktur yang sesuai, berhubungan dengan tampilan, stabilitas dan daya tahan, mengatasi pembebanan, defleksi, vibrasi, deformasi permanen, retakan dan korosi, dan persyaratan-persyaratan desain lainnya.
oo Ekonomis mengutamakan pada keseluruhan persyaratan biaya material, pelaksanaan konstruksi dan tenaga kerja, mulai tahapan perencanaan, pabrikasi, pendirian dan pemeliharaan struktur.
Secara umum ada dua filosofi perencanaan yang dipakai dewasa ini, yaitu:
oo Filosofi perencanaan tegangan kerja-elastis (working stress design), elemen struktural harus direncanakan sedemikian rupa hingga tegangan yang dihitung akibat beban kerja, atau servis, tidak melampaui tegangan ijin yang telah ditetapkan. Tegangan ijin ini ditentukan oleh peraturan bangunan atau spesifikasi untuk mendapatkan faktor keamanan terhadap tercapainya tegangan batas, seperti tegangan leleh minimum atau tegangan tekuk (buckling). Tegangan yang dihitung harus berada dalam batas elastis, yaitu tegangan sebanding dengan regangan.
oo Filosofi perencanaan keadaan batas (limit state). Filosofi ini meliputi metoda vang umumnya disebut “perencanaan kekuatan batas,” “perencanaan kekuatan,” “perencanaan plastis,” “perencanaan faktor beban,” “perencanaan batas,” dan yang terbaru “perencanaan faktor daya tahan dan beban” (LRFD/Load and Resistance Factor Design).
Keadaan batas adalah istilah umum yang berarti “suatu keadaan pada struktur bangunan di mana bangunan tersebut tidak bisa memenuhi fungsi yang telah direncanakan”.
Keadaan batas dapat dibagi atas kategori kekuatan (strength) dan kemampuan layan (serviceability).
− Keadaan batas kekuatan (atau keamanan) adalah kekuatan daktilitas maksimum (biasa disebut kekuatan plastis), tekuk, lelah (fatigue), pecah (fracture), guling, dan geser.
− Keadaan batas kemampuan layan berhubungan dengan penghunian bangunan, seperti lendutan, getaran, deformasi permanen, dan retak.
Dalam perencanaan keadaan batas, keadaan batas kekuatan atau batas yang berhubungan dengan keamanan dicegah dengan mengalikan suatu faktor pada pembebanan. Berbeda dengan perencanaan tegangan kerja yang meninjau keadaan pada beban kerja, peninjauan pada perencanaan keadaan batas ditujukan pada ragam keruntuhan (failure mode) atau keadaan batas dengan membandingkan keamanan pada kondisi keadaan batas.
Terima kasih untuk Okrek

Pengertian Ibaratan Biologikal (Biological Analogy)

Attoe: - Organik :

- Struktur organisme yang disebabkan dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan (adaptasi).
- Struktur organisme yang bertahan hidup setelah terjadinya perubahan alam/lingkungan (selektif).
- Biomorfik : – Pertumbuhan organisme.
Jadi Attoe menekankan pada proses terbentuknya dan pembentukan wujud-wujud arsitektural.
Peter Collins: menekankan pada hakekat-hakekat ibaratan biological atau lebih khusus pada kesejajaran yang ada antara organisme-organisme yang ada di alam dengan arsitektur. Disajikan pula ketidaksejajaran antara organisme di alam dengan arsitektur.
Attoe: proses pembentukan.
Petter C.: kepositifan dan kenegatifan penggunaan ibaratan biological dalam arsitektur.
Dalam Attoe ada 2 fokus dalam ibaratan biological:
1. Organik
2. Biomorfik
Keduanya memberikan penekanan pada proses yang dijalani oleh suatu organisme di alam yang hidup.
Dalam organisme yang hidup ada 2 unsur yang menandai kehidupannya :
1. Memiliki struktur susunan yang teratur dan tertentu.
Susunan ini masih diperdebatkan di dalam eksistensinya di alam menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia berada/beradaptasi atau mengadakan seleksi (selektif).
Contoh :
- Cemara, bambu (adaptasi). Dapat menyesuaikan dengan lingkungan dimana ia tumbuh.
- Pisang (seleksi) hanya tumbuh di daerah tropis, bila keadaannya lingkungannya diubah ia tidak dapat berkembang atau tumbuh dengan baik.
Hubungan struktur organisme dengan lingkungannya, struktur organisme tidak harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, bisa juga memilih-milih struktur mana yang cocok di daerah tertentu (form and environment).
2. Pentautan antara struktur itu dan bentuk/wujud organisme dalam fungsi organisme (Structure, form, function).
Luis Sullivan ————— Form Follow Function
Frank Lloyd Wright ——- Form Follow Function
Peter Collins dan Geof. Scot menambahkan bahwa organisme yang hidup tidak selalu form mengikuti function, tetapi function bisa mengikuti form.
Masjid Kemayoran, Masjid Ampel, Masjid Al Falah, Masjid Muhajirin, sama-sama masjid tetapi bentuknya berbeda-beda hal ini berarti Function Follow Form.
3. Function, Life Form within
Kaitan fungsi dan kehidupan. Organisme tidak memiliki fungsi bukan organisme yang hidup, suatu organisme yang hidup harus ada fungsi.
Fungsi itu tumbuh, dikembangkan, hadir dalam diri organisme itu.
Petter Collins : “Principal of Vitality”
O’Attoe : “It develop ………..”
Biomorfik : Intinya berbicara tentang organisme itu bukan suatu posisi yang statis tetapi ia tumbuh dan berkembang kemudian mati.
Tumbuh dan berkembang ada beberapa issue :
- Ada inti pertumbuhan
- Meluas, membesar dari intinya dengan tidak merubah struktur
- Pertumbuhan yang proporsional
Catatan Peter Collins, adanya kenyataan bahwa organisme yang hidup disejajarkan dengan estetika arsitektur.
Jadi tautan struktur, fungsi dan bentuk yang dalam ilmu biologi sendiri digunakan untuk menandakan suatu organisme yang hidup, di dalam arsitektur digunakan untuk menandai estetika arsitektur.
Attoe : memberikan tambahan mengenai bahan. Bahan harus digunakan sesuai sifat bahan itu sendiri. Batu sebagai batu, kayu sebagai kayu, dll.
Petter Collins : kelemahan ibaratan biological adalah menganggap bahwa :
1. Komposisi struktur, fungsi, bentuk sama dengan estetika arsitektur itu sendiri. Padahal struktur, fungsi, bentuk agar menghasilkan komposisi yang estetik masih harus ditambahkan dan dilengkapi serta dipertanggungjawabkan dan dijelaskan dengan kaidah-kaidah estetika arsitektur.
2. Komposisi Struktur, fungsi dan wujud lebih diarahkan pada pencapaian keseimbangan terhadap pendayagunaan /pemfungsian arsitektur itu sendiri.
Analogi biological hanya membicarakan masalah aspek ilmiah belum pada aspek artistik.

PETA KOMPETENSI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan buku Teknik Gambar Bangunan adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Bidang Keahlian Gambar Bangunan.

Kualifikasi, kode dan Standar kompetensi keahlian Teknik GambarBangunan dapat digambarkan sebagai berikut:
Data berikut disalin dari buku sekolah.

 Kode Kompetensi untuk Kualifikasi Drafter  Muda

BGN.GAM.001 A Mengenali dan Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar
BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris
BGN.GAM.003 A Menggunakan Mesin Gambar
BGN.GAM.004 A Menggunakan Pensil Gambar
BGN.GAM.005 A Menggunakan Rapido
BGN.GAM.006 A Menggunakan Peralatan Penghapus
BGN.GAM.007 A Menggunakan Sablon
BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar
BGN.GGT.002 A Membagi Garis
BGN.GGT.003 A Menggambar Sudut
BGN.GGT.004 A Menggambar Segitiga
BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran
BGN.GGT.006 A Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar
BGN.GGT.007 A Menggambar Garis Singgung Lingkaran
BGN.GGT.008 A Menggabungkan Garis
BGN.GGT.009 A Menggambar Segi Lima Beraturan
BGN.GGT.010 A Menggambar Segi Enam Beraturan
BGN.GGT.011 A Menggambar Segi Tujuh Beraturan
BGN.GGT.012 A Menggambar Segi Delapan Beraturan

BGN.GGT.013 A Menggambar Ellips
BGN.GGT.014 A Menggambar Parabola
BGN.GGT.015 A Menggambar Hiperbola
BGN.GGT.016 A Menggambar Isometri Kubus
BGN.GGT.017 A Menggambar Isometri Silinder
BGN.GGT.018 A Menggambar Proyeksi Orthogonal
BGN.GGT.019 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma
BGN.GGT.020 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Piramida
BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan
BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai Dari Keramik/ Ubin / Parket
BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata / Batako
BGN.GAR.003 A Menggambar Konstruksi Penutup Dinding / Kolom dari Keramik /Marmer / Granit
BGN.GAR.004 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu / Jendela Dari Kayu
BGN.GAR.005 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu / Jendela dari Aluminium
BGN.GAR.006 A Menggambar Konstruksi Finishing Tangga Dari Beton
BGN.GAR.007 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railling Dari Kayu
BGN.GAR.008 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railling Dari Besi / Baja
BGN.GAR.009 A Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional
BGN.GAR.010 A Menggambar Konstruksi Penutup Atap Dari Genteng, Sirap, dan Asbes
BGN.GST.001 A Menggambar konstruksi Pondasi Dangkal Dari Batu Kali atau Rollaag Dari Batu bata / Batako
BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak Dari Beton Bertulang
BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai
BGN.GST.006 A Menggambar Rencana Penulangan Tangga Dari Beton Bertulang
BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok Dan Kolom Dari Beton Bertulang
BGN.GST.008 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda Dari Kayu
BGN.GMG.002 A Membuat Gambar Daftar Gambar
BGN.GMG.006 A Membuat Gambar Catatan dan Legenda Umum
BGN.GMG.007 A Menggambar Lembar Halaman Muka dan Informasinya
BGN.GMG.008 A Menggambar Tata Letak Gambar Manual
BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder Pada Sistem Operasi
BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar Dengan Perangkat Lunak Untuk Menggambar Teknik
BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut Dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik
BGN.GAK.003 A Mengatur Tata Letak Gambar Pada Model Space Dengan Perangkat Lunak Untuk Menggambar Teknik
BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar Dengan Perangkat Lunak Untuk Menggambar Teknik
DTA.MNT.101.(1).A Melakukan Back-Up Data Level 1
DTA.MNT.102.(1).A Melakukan Restore Data Level 1



Jasa Desain, Bangun dan Renovasi : rumah, toko, warung, kantor, taman, interior, pagar, kanopi, furniture. Konsep spesial pribadi Anda. Lebih indah, hemat, mudah, ringan, dan aman



Layanan Jasa Konstruksi dan Pengelasan